Mendung dilangitmu tempias di dadaku Debu tebal wajah lucu serupa kebodohan selimuti ilmu Hilir air membekas jelas tak habis basuh lagi di pipi-pipi Dari tempatku termangu Amis darah merah di tanah, keluku Bau mesiu cemari paru, tersedakku Dentum meriam sudut keramaian, mengerutku Ambulan tergesa memapah seorang gadis kecil Gadis kecil tergesa memapah keadilan Keadilan tergesa memapah harga dirinya sendiri